Monday, July 29, 2013

Risiko Audit (Audit Risk)-Risiko Bawaan, Risiko Pengendalian, Dan Risiko Deteksi

Risiko audit (Audit Risk)- risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi - Mungkin dapat kita sebut bahwa didalam risiko audit itu terdapat beberapa komponen risiko, komponenrisiko tersebut meliputi risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dalam artikel saya kali ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan tentang risiko audit beserta komponen risiko yang menyertainya tersebut, dan juga bagaimana model risiko auditnya, serta hubungan antara risiko audit dan bukti audit.

Risiko Audit (Audit Risk)
Bukankah hampir semua yang dilakukan oleh seseorang itu memiliki risiko, begitu juga dengan proses audit yang dilakukan oleh auditor, tentu saja memiliki risiko tersendiri. Untuk menjelaskan apa sih risiko audit ini ? Kita sebaiknya melihat dahulu apa tujuan auditor melakukan proses audit, bukankah tujuan auditor melakukan proses audit adalah untuk menyatakan pendapatnya secara tepat atas laporan keuangan klien yang diaudit yang mengandung salah saji material, sesuai dengan keyakinan yang memadai yang dimiliki oleh auditor, jika tujuan audit seperti diatas, mungkin kita dapat mengatakan bahwa risiko audit adalah risiko  kemungkinan auditor dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan  klien yang mengandung salah saji material tanpa sengaja telah gagal dilakukan dengan tepat.

Risiko Bawaan
Mungkin beberapa hal didalam laporan keuangan rentan untuk salah saji material, seperti halnya kas yang mungkin rentan untuk salah saji material karena mudahnya kas untuk disalahgunakan. Berkaitan dengan risiko, kerentanan salah saji material suatu asersi  itulah yang dimaksud dengan risiko bawaan, bisa kita sebut risiko bawaan merupakan risiko yang melekat pada suatu akun.

Risiko Pengendalian
Pengendalian berkaitan dengan sistem pengendalian internal suatu entitas, tujuan adanya sistem pengendalian internal adalah untuk  mencegah salah saji material yang mungkin terjadi dalam suatu asersi dengan tepat waktu, jika pengendalian internal bertujuan untuk itu, maka yang dimaksud dengan risiko pengendalian adalah risiko terjadi kegagalan pengendalian internal yang tidak bisa mencegah salah saji material yang mungkin terjadi di suatu asersi dengan tepat waktu. Ingat bahwa risiko pengendalian melibatkan sistem pengendalian internal suatu entitas, ketika sistem pengendalian internal suatu entitas itu baik (efektif) maka risiko pengendalian akan rendah, sebaliknya jika sistem pengendalian suatu entitas tersebut tidak bagus atau jelek (tidak efektif) maka risiko pengendalian akan tinggi.

Risiko Deteksi
Ketika seorang auditor melakukan audit terhadap suatu asersi pun terdapat risiko tersendiri, auditor melakukan audit terhadap suatu asersi tersebut untuk mendeteksi salah saji material yang terjadi terhadap asersi tersebut, maka yang dimaksud dengan risiko deteksi adalah risiko auditor tidak dapat mendeteksinya. Risiko deteksi terbagi menjadi dua, yaitu risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci.
 
Model Risiko Audit
Model risiko audit (audit risk model), sebagai berikut
    AR = IR X CR X DR
keterangan
AR adalah risiko audit
IR adalah risiko bawaan
CR adalah risiko pengendalian
DR adalah risiko deteksi

Contoh penggunaan model risiko audit
Audito telah menentukan risiko audit (AR) sebesar 3 %, risiko bawaan (IR) sebesar 90%, dan risiko pengendalian (CR) sebesar 55%, maka untuk menentukan besarnya risiko deteksi adalah sebagai berikut ini
DR =         AR    
             IR X CR


DR =        0.03              = 6.06%
          0.90 X 0.55

Seperti yang telah saya sebutkan diatas bahwa risiko deteksi terbagi menjadi dua, yaitu risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci. Maka model risiko auditnya sedikit berubah, yaitu :

AR = IR X CR X AP X TD
keterangan
AP adalah risiko prosedur analitis
TD adalah risiko pengujian terinci

Hubungan Risiko Audit dan Bukti Audit
Bukti audit yang merupakan pendukung auditor untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien tentu terdapat hubungannya dengan risiko audit, saya pribadi menyatakan bahwa hubungan antara risiko audit dan bukti audit adalah mengenai kuantitas. Ketika auditor ingin mencapai tingkat risiko audit yang rendah untuk klien tertentu, maka auditor memerlukan sebuah bukti yang banyak atau besar untuk memenuhi keyakinan yang memadai.

Oke, mungkin cukup sampai disini saja artikel saya mengenai risiko audit ( audit risk ), semoga bermanfaat, dan saya mohon maaf sekali jika ada kekeliruan dan kesalahan apapun itu, karena saya juga bukan ahlinya, saya juga masih belajar.
Terimakasih.

2 comments:

Anonymous said...

bagus cukup membantu

ShenzFajar said...

Ya cukup membantu bt kebutuhan rmh tangga

Post a Comment

Berkomentarlah yang sopan. Terimakasih atas komentar anda