Saturday, June 22, 2013

Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen

asersi manajemen! 5 kategori asersi laporan keuangan manajemen-Dalam kesempatan yang baik ini, saya akan berbagi sebuah artikel yang berjudul Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen.
Dalam dunia pengauditan, saya yakin para auditor sudah tidak asing lagi dengan kata asersi manajemen, namanya saja auditor, sudah ahlinya, mungkin! tapi untuk para pembaca yang sedang belajar, tidak ada salahnya untuk membaca artikel saya kali ini. Kita sama sama belajar kok gan, saya juga bukan ahlinya.

Asersi Manajemen- Menurut saya, asersi manajemen adalah suatu penyajian atau pelaporan suatu akun oleh manajemen kedalam laporan keuangan, asersi manajemen sendiri terdiri atas asersi manajemen yang eksplisit (tersurat) dan asersi manajemen yang implisit (tersirat).
Ketika manajemen akan melaporkan atau menyajikan suatu akun kedalam laporan keuangan, maka manajemen akan membuat dua asersi, yaitu asersi eksplisit dan asersi implisit. untuk lebih jelasnya kita umpamakan bahwa didalam laporan keuangan suatu perusahaan disajikan bahwa terdapat hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah disini manajemen ketika akan menyajikan atau melaporkan hutang dagang tersebut , manajemen akan membuat asersi eksplisit, seperti, menghitung jumlah hutang dagang dengan benar, sebesar Rp. 100.000. Dan manajemen juga akan membuat asersi implisit, seperti, memang benar hutang dagang yang dilaporkan atau disajikan tersebut milik perusahaan
Berkaitan dengan asersi manajemen yang telah dijelaskan diatas, auditor untuk memahami jenis salah saji yang mungkin dapat terjadi didalam laporan keuangan perusahaan, auditor akan menggunakan lima kategori asersi laporan keuangan yang telah diakui oleh ASB (Auditing Standards Boards) dalam SAS 31, Evidential Matter (AU 326.03), sebagai berikut :
Kategori asersi laporan keuangan yang pertama adalah :
1. Keberadaan dan Keterjadian

Asersi ini meliputi aktiva yang memiliki bentuk fisik dan juga aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik, aktiva yang memiliki bentuk fisik seperti persediaan, sedangkan aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik seperti piutang. Untuk lebih jelasnya, saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah dari hutang dagang yang diklaim oleh perusahaan  tersebut, asersi keberadaan dan keterjadian ini berkaitan dengan apakah hutang tersebut memang ada pada tanggal tertentu dan apakah pencatatan atas hutang terjadi selama periode tertentu.

Kategori asersi laporan keuangan yang kedua adalah :
2. Kelengkapan

Untuk menjelaskan asersi ini, saya ambil lagi contoh sebelumnya bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang tersebut sudah meliputi semua hutang dagang yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.

Kategori asersi laporan keuangan yang ketiga adalah :
3. Hak dan Kewajiban

Saya ambil lagi contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000. Menurut analisis saya, dengan adanya hutang tersebut maka perusahaan memiliki hak penggunaan hutang dan memiliki kewajiban untuk membayar hutang dagang tersebut sebesar Rp.100.000.

Kategori asersi laporan keuangan yang keempat adalah :
4. Penilaian atau Alokasi

Dari contoh diatas, bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp.100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang sebesar Rp. 100.000 tersebut telah dicantumkan dengan jumlah yang benar atau tepat dadalam laporan keuangan.

Kategori asersi laporan keuangan yang terakhir adalah :
5. Penyajian dan Pengungkapan

Untuk menjelaskan asersi ini, sekali lagi saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi penyajian dan pengungkapan ini berkaitan dengan penggolongan, pengungkapan, dan penguraian, oleh karena itu, ketika perusahaan mengklaim memiliki hutang dagang seperti yang dicontohkan, maka dalam laporan keuanganpun harus digolongkan sebagai hutang jangka pendek, berbeda jika dhutang dagang tersebut digolongkan sebagai hutang jangka panjang, maka akan terjadi salah saji.

Sekian gan artikel Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen yang dapat saya bagi kali ini. mohon maaf banget kalau ada kesalahan apapun, dan terimakasih atas segalanya.
Silahkan berkomentar jika ada kritik, saran, dan tambahan. sekali lagi terimakasih atas segalanya.

Tuesday, June 11, 2013

Pengertian Anggaran Sektor Publik! Fungsi, Prinsip, dan Jenis Anggaran Sektor Publik

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya selaku pemilik blog ini untuk kembali berbagi ilmu kepada kalian kalian semuanya. Dalam artikel saya kali ini , saya akan berbagi kepada para pembaca artikel yang berjudul pengertian anggaran sektor publik! fungsi, prinsip, dan jenis anggaran sektor publik. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua....

Pengertian Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik adalah suatu rencana kerja yang dibuat dan digunakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, yang memuat informasi mengenai pendapatan, belanja, aktivitas, dan pembiayaan, dalam satuan moneter.
Dari penjelasan saya diatas, yaitu dibuat dan digunakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, ini menunjukkana bahwa yang namanya anggaran sektor publik memang khusus untuk pemerintah, dan menurut saya termasuk juga BUMN dan BUMD.

Fungsi Anggaran Sektor Publik
Sesuatu yang dibuat alangkah indahnya jika memiliki fungsi, tidak seperti hal hal lain yang tidak memiliki guna dan fungsi, anggaran sektor publik memiliki fungsi yang cukup baik, salah satunya adalah sebagai alat perencanaan, sebagai alat pengendalian, sebagai alat penilaian kinerja, dan lain lain.

Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Adanya anggaran sektor publik merupakan hal yang sangat penting sekali, dibawah ini adalah alasan pentingnya harus dibuat anggaran sektor publik, salah satunya adalah sebagai berikut :
  1. Bentuk tanggungjawab pemerintah kepada rakyatnya
  2. Kebutuhan ataupun keperkuan masyarakat tidak terbatas, malah berkembang dan sumber daya terbatas, maka anggaran sangat dibutuhkan
  3. Alat untuk mengarahkan pembangunan, juga
  4. Untuk menaikkan tingkat kualitas hidup masyarakat
  5. Dan hal hal lainnya.
Prinsip Prinsip Anggaran Sektor Publik
Tidak main main, anggaran sektor publikpun memiliki prinsip, dibawah ini adalah beberapa hal yang menjadi prinsip anggaran sektor publik, salah satunya adalah sebagai berikut, yaitu :
  1. Publik harus mengetahuinya
  2. Jelas dan Akurat
  3. Komprehensif, dan juga
  4. Periodik
  5. Dan lain lain
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang menjadi prinsup anggaran sektor publik, tapi mohon maaf ya jika saya tidak menyebutkannya.. hhehehe

Jenis Jenis Anggaran Sektor Publik
Secara garis besar anggaran sektor publik memiliki dua jenis, yaitu anggaran tradisional dan anggaran NPM (New Public Management )

Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional bersifat line item serta incrementalism, anggaran berfokus pada pertanggungjawaban yang terpusat dan pengawasan yang terpusat, serta dalam hal besarnya penambahan atau pengurangan jumlah yang akan dianggarkan hanya menggunakan data tahun sebelumnya untuk menambah atau mengurangi jumlahnya tanpa ada kajian yang mendalam.
New Public Management
Jika anggaran tradisional berfokus pada berfokus pada pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat, lain jika new public management, karena anggaran ini fokusnya pada kinerja organisasi. Dalam New Public Management telah berkembang beberapa pendekatan, seperti pemdekatan PPBS (Planning, programming & budgeting system ), ZBB ( Zero based budgeting ), dan teknik anggaran kinerja atau performance budgeting

Terimakasih atas perhatiannya. semoga bermanfaat. amien.