asersi manajemen! 5 kategori asersi laporan keuangan manajemen-Dalam kesempatan yang baik ini, saya akan berbagi sebuah artikel yang berjudul Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen.
Dalam dunia pengauditan, saya yakin para auditor sudah tidak asing lagi dengan kata asersi manajemen, namanya saja auditor, sudah ahlinya, mungkin! tapi untuk para pembaca yang sedang belajar, tidak ada salahnya untuk membaca artikel saya kali ini. Kita sama sama belajar kok gan, saya juga bukan ahlinya.
Asersi Manajemen- Menurut saya, asersi manajemen adalah suatu penyajian atau pelaporan suatu akun oleh manajemen kedalam laporan keuangan, asersi manajemen sendiri terdiri atas asersi manajemen yang eksplisit (tersurat) dan asersi manajemen yang implisit (tersirat).
Ketika manajemen akan melaporkan atau menyajikan suatu akun kedalam laporan keuangan, maka manajemen akan membuat dua asersi, yaitu asersi eksplisit dan asersi implisit. untuk lebih jelasnya kita umpamakan bahwa didalam laporan keuangan suatu perusahaan disajikan bahwa terdapat hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah disini manajemen ketika akan menyajikan atau melaporkan hutang dagang tersebut , manajemen akan membuat asersi eksplisit, seperti, menghitung jumlah hutang dagang dengan benar, sebesar Rp. 100.000. Dan manajemen juga akan membuat asersi implisit, seperti, memang benar hutang dagang yang dilaporkan atau disajikan tersebut milik perusahaan
Berkaitan dengan asersi manajemen yang telah dijelaskan diatas, auditor untuk memahami jenis salah saji yang mungkin dapat terjadi didalam laporan keuangan perusahaan, auditor akan menggunakan lima kategori asersi laporan keuangan yang telah diakui oleh ASB (Auditing Standards Boards) dalam SAS 31, Evidential Matter (AU 326.03), sebagai berikut :
Kategori asersi laporan keuangan yang pertama adalah :
1. Keberadaan dan Keterjadian
Asersi ini meliputi aktiva yang memiliki bentuk fisik dan juga aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik, aktiva yang memiliki bentuk fisik seperti persediaan, sedangkan aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik seperti piutang. Untuk lebih jelasnya, saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah dari hutang dagang yang diklaim oleh perusahaan tersebut, asersi keberadaan dan keterjadian ini berkaitan dengan apakah hutang tersebut memang ada pada tanggal tertentu dan apakah pencatatan atas hutang terjadi selama periode tertentu.
Kategori asersi laporan keuangan yang kedua adalah :
2. Kelengkapan
Untuk menjelaskan asersi ini, saya ambil lagi contoh sebelumnya bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang tersebut sudah meliputi semua hutang dagang yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.
Kategori asersi laporan keuangan yang ketiga adalah :
3. Hak dan Kewajiban
Saya ambil lagi contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000. Menurut analisis saya, dengan adanya hutang tersebut maka perusahaan memiliki hak penggunaan hutang dan memiliki kewajiban untuk membayar hutang dagang tersebut sebesar Rp.100.000.
Kategori asersi laporan keuangan yang keempat adalah :
4. Penilaian atau Alokasi
Dari contoh diatas, bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp.100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang sebesar Rp. 100.000 tersebut telah dicantumkan dengan jumlah yang benar atau tepat dadalam laporan keuangan.
Kategori asersi laporan keuangan yang terakhir adalah :
5. Penyajian dan Pengungkapan
Untuk menjelaskan asersi ini, sekali lagi saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi penyajian dan pengungkapan ini berkaitan dengan penggolongan, pengungkapan, dan penguraian, oleh karena itu, ketika perusahaan mengklaim memiliki hutang dagang seperti yang dicontohkan, maka dalam laporan keuanganpun harus digolongkan sebagai hutang jangka pendek, berbeda jika dhutang dagang tersebut digolongkan sebagai hutang jangka panjang, maka akan terjadi salah saji.
Sekian gan artikel Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen yang dapat saya bagi kali ini. mohon maaf banget kalau ada kesalahan apapun, dan terimakasih atas segalanya.
Silahkan berkomentar jika ada kritik, saran, dan tambahan. sekali lagi terimakasih atas segalanya.
Dalam dunia pengauditan, saya yakin para auditor sudah tidak asing lagi dengan kata asersi manajemen, namanya saja auditor, sudah ahlinya, mungkin! tapi untuk para pembaca yang sedang belajar, tidak ada salahnya untuk membaca artikel saya kali ini. Kita sama sama belajar kok gan, saya juga bukan ahlinya.
Asersi Manajemen- Menurut saya, asersi manajemen adalah suatu penyajian atau pelaporan suatu akun oleh manajemen kedalam laporan keuangan, asersi manajemen sendiri terdiri atas asersi manajemen yang eksplisit (tersurat) dan asersi manajemen yang implisit (tersirat).
Ketika manajemen akan melaporkan atau menyajikan suatu akun kedalam laporan keuangan, maka manajemen akan membuat dua asersi, yaitu asersi eksplisit dan asersi implisit. untuk lebih jelasnya kita umpamakan bahwa didalam laporan keuangan suatu perusahaan disajikan bahwa terdapat hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah disini manajemen ketika akan menyajikan atau melaporkan hutang dagang tersebut , manajemen akan membuat asersi eksplisit, seperti, menghitung jumlah hutang dagang dengan benar, sebesar Rp. 100.000. Dan manajemen juga akan membuat asersi implisit, seperti, memang benar hutang dagang yang dilaporkan atau disajikan tersebut milik perusahaan
Berkaitan dengan asersi manajemen yang telah dijelaskan diatas, auditor untuk memahami jenis salah saji yang mungkin dapat terjadi didalam laporan keuangan perusahaan, auditor akan menggunakan lima kategori asersi laporan keuangan yang telah diakui oleh ASB (Auditing Standards Boards) dalam SAS 31, Evidential Matter (AU 326.03), sebagai berikut :
Kategori asersi laporan keuangan yang pertama adalah :
1. Keberadaan dan Keterjadian
Asersi ini meliputi aktiva yang memiliki bentuk fisik dan juga aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik, aktiva yang memiliki bentuk fisik seperti persediaan, sedangkan aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik seperti piutang. Untuk lebih jelasnya, saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, nah dari hutang dagang yang diklaim oleh perusahaan tersebut, asersi keberadaan dan keterjadian ini berkaitan dengan apakah hutang tersebut memang ada pada tanggal tertentu dan apakah pencatatan atas hutang terjadi selama periode tertentu.
Kategori asersi laporan keuangan yang kedua adalah :
2. Kelengkapan
Untuk menjelaskan asersi ini, saya ambil lagi contoh sebelumnya bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang tersebut sudah meliputi semua hutang dagang yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.
Kategori asersi laporan keuangan yang ketiga adalah :
3. Hak dan Kewajiban
Saya ambil lagi contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000. Menurut analisis saya, dengan adanya hutang tersebut maka perusahaan memiliki hak penggunaan hutang dan memiliki kewajiban untuk membayar hutang dagang tersebut sebesar Rp.100.000.
Kategori asersi laporan keuangan yang keempat adalah :
4. Penilaian atau Alokasi
Dari contoh diatas, bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp.100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang sebesar Rp. 100.000 tersebut telah dicantumkan dengan jumlah yang benar atau tepat dadalam laporan keuangan.
Kategori asersi laporan keuangan yang terakhir adalah :
5. Penyajian dan Pengungkapan
Untuk menjelaskan asersi ini, sekali lagi saya ambil contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi penyajian dan pengungkapan ini berkaitan dengan penggolongan, pengungkapan, dan penguraian, oleh karena itu, ketika perusahaan mengklaim memiliki hutang dagang seperti yang dicontohkan, maka dalam laporan keuanganpun harus digolongkan sebagai hutang jangka pendek, berbeda jika dhutang dagang tersebut digolongkan sebagai hutang jangka panjang, maka akan terjadi salah saji.
Sekian gan artikel Asersi Manajemen! 5 Kategori Asersi Laporan Keuangan Manajemen yang dapat saya bagi kali ini. mohon maaf banget kalau ada kesalahan apapun, dan terimakasih atas segalanya.
Silahkan berkomentar jika ada kritik, saran, dan tambahan. sekali lagi terimakasih atas segalanya.
2 comments:
maaf nih gan, cuma mau kritisi yang Hak dan Kewajiban
disitu disebutkan bahwa perusahaan tidak mempunyai hak atas hutang..
menurut saya, jelas perusahaan mempunyai hak atas hutang itu, uang yang didapatkan dari hutang otomatis menjadi hak bagi perusahaan dan kewajibanjya yaitu mengembalikan uang hutang nya itu..
terimakasih
yaps, terimakasih atas kritiknya. Penjelasan telah saya revisi. Salam kenal.
Post a Comment
Berkomentarlah yang sopan. Terimakasih atas komentar anda