Penerbitan Saham
Saham merupakan tanda sebuah kepemilikan perusahaan atas penyetoran kekayaan atau uang oleh investor kepada perusahaan penerbitnya, jadi ketika seorang investor membeli atau memiliki saham perusahaan sebesar 30% maka investor tersebut berhak mengklaim atas kepemilikannya sebesar 30% atas perusahaan tersebut. Saham, dalam penerbitannyapun dapat dilakukan dengan berbagai cara penerbitan saham, sebagai berikut :
1. Penerbitan Saham dengan nilai pari
Sebagai contoh, Penerbitan saham 200 lembar saham biasa pada nilai pari Rp. 5 per lembar pada harga Rp. 2000, untuk ayat jurnalnya adalah :
Kas 2.000
Saham Biasa 1.000
Agio saham Biasa 1.000
2. Penerbitan Saham tanpa nilai pari
Sebagai contoh, Penerbitan saham 2.000 lembar saham biasa pada harga Rp. 10 per lembar saham. Ayat jurnalnya :
Kas 20.000
Saham Biasa-tanpa nilai pari 20.000
3.Penerbitan Saham yang dijual atas dasar pesanan
Selain dijual secara tunai, kadangkala penerbitan saham juga dapat dilakukan secara pesanan, biasanya ini dilakukan oleh perusahaan yang baru saja masuk dibursa pasar modal atau go public.
Sebagai contoh, PT ABC menawarkan saham pesanan ke para investor untuk membeli 1.000 lembar saham dengan nilai pari 20 pada harga Rp. 50. sebanyak 100 investor tertarik untuk memesan dengan membayar uang muka 70% dan 30% sisanya pada akhir bulan keenam
Ayat jurnalnya :
pada tanggal penerbitan saham
Piutang Pesana (1.000 x 50 x 100 ) 5.000.000
Saham Biasa yang dipesan ( 1.000 x 20 x 100 ) 2.000.000
Agio Saham Biasa ( 5.000.000 - 2.000.000) 3.000.000
( untuk mencatat penerimaan pesanan penerbitan saham )
Kas 3.500.000
Piutang Pesanan 3.500.000
( 5.000.000 x 70% )
( untuk mencatat penerimaan angsuran pertama 70% )
Pencatatan pada enam bulan kemudian
Kas 1.500.000
Piutang Pesanan 1.500.000
( 5.000.000 x 30% )
( untuk mencatat penerimaan angsuran kedua 30% )
Saham Biasa yang dipesan 2.000.000
Saham Biasa 2.000.000
4. Penerbitan Saham yang diterbitkan secara lumpsum
Penerbitan saham secara lumpsum adalah penerbitan saham yang pembayarannya dilakukan secara tunggal atau sekaligus atas dua atau lebih sekuritas yang diterbitkan.
Sebagai contoh, Penerbitan saham 500 lembar saham biasa, nilai pari 10, nilai pasar 20, dan 200 lembar saham preferen, nilai pari 40, nilai pasar 80. keduanya secara lumpsum sebesar Rp. 15.000.
Penyelesaiannya sebagai berikut menggunakan metode proporsional :
Saham biasa 500 x 20 = 10.000
Saham preferen 200 x 80 = 16.000
26.000
Alokasi ke saham biasa (10.000/26.000) x 15.000 = 5.769
Alokasi ke saham preferen (16.000/26.000) x 15.000 = 9.231
Ayat jurnalnya
Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Agio Saham Biasa 769
Saham Preferen 8.000
Agio Saham Preferen 1.231
5.Penerbitan Saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas
Sebagai contoh, Penerbitan saham sebanyak 1.000 lembar saham biasa, nilai pari 10 untuk sebuah bidang tanah dengan harga 15.000
Ayat jurnalnya :
Tanah 15.000
Saham Biasa 10.000
Agio Saham Biasa 5.000
lihat juga artikel mengenai saham treasury
Saham merupakan tanda sebuah kepemilikan perusahaan atas penyetoran kekayaan atau uang oleh investor kepada perusahaan penerbitnya, jadi ketika seorang investor membeli atau memiliki saham perusahaan sebesar 30% maka investor tersebut berhak mengklaim atas kepemilikannya sebesar 30% atas perusahaan tersebut. Saham, dalam penerbitannyapun dapat dilakukan dengan berbagai cara penerbitan saham, sebagai berikut :
1. Penerbitan Saham dengan nilai pari
Sebagai contoh, Penerbitan saham 200 lembar saham biasa pada nilai pari Rp. 5 per lembar pada harga Rp. 2000, untuk ayat jurnalnya adalah :
Kas 2.000
Saham Biasa 1.000
Agio saham Biasa 1.000
2. Penerbitan Saham tanpa nilai pari
Sebagai contoh, Penerbitan saham 2.000 lembar saham biasa pada harga Rp. 10 per lembar saham. Ayat jurnalnya :
Kas 20.000
Saham Biasa-tanpa nilai pari 20.000
3.Penerbitan Saham yang dijual atas dasar pesanan
Selain dijual secara tunai, kadangkala penerbitan saham juga dapat dilakukan secara pesanan, biasanya ini dilakukan oleh perusahaan yang baru saja masuk dibursa pasar modal atau go public.
Sebagai contoh, PT ABC menawarkan saham pesanan ke para investor untuk membeli 1.000 lembar saham dengan nilai pari 20 pada harga Rp. 50. sebanyak 100 investor tertarik untuk memesan dengan membayar uang muka 70% dan 30% sisanya pada akhir bulan keenam
Ayat jurnalnya :
pada tanggal penerbitan saham
Piutang Pesana (1.000 x 50 x 100 ) 5.000.000
Saham Biasa yang dipesan ( 1.000 x 20 x 100 ) 2.000.000
Agio Saham Biasa ( 5.000.000 - 2.000.000) 3.000.000
( untuk mencatat penerimaan pesanan penerbitan saham )
Kas 3.500.000
Piutang Pesanan 3.500.000
( 5.000.000 x 70% )
( untuk mencatat penerimaan angsuran pertama 70% )
Pencatatan pada enam bulan kemudian
Kas 1.500.000
Piutang Pesanan 1.500.000
( 5.000.000 x 30% )
( untuk mencatat penerimaan angsuran kedua 30% )
Saham Biasa yang dipesan 2.000.000
Saham Biasa 2.000.000
4. Penerbitan Saham yang diterbitkan secara lumpsum
Penerbitan saham secara lumpsum adalah penerbitan saham yang pembayarannya dilakukan secara tunggal atau sekaligus atas dua atau lebih sekuritas yang diterbitkan.
Sebagai contoh, Penerbitan saham 500 lembar saham biasa, nilai pari 10, nilai pasar 20, dan 200 lembar saham preferen, nilai pari 40, nilai pasar 80. keduanya secara lumpsum sebesar Rp. 15.000.
Penyelesaiannya sebagai berikut menggunakan metode proporsional :
Saham biasa 500 x 20 = 10.000
Saham preferen 200 x 80 = 16.000
26.000
Alokasi ke saham biasa (10.000/26.000) x 15.000 = 5.769
Alokasi ke saham preferen (16.000/26.000) x 15.000 = 9.231
Ayat jurnalnya
Kas 15.000
Saham Biasa 5.000
Agio Saham Biasa 769
Saham Preferen 8.000
Agio Saham Preferen 1.231
5.Penerbitan Saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas
Sebagai contoh, Penerbitan saham sebanyak 1.000 lembar saham biasa, nilai pari 10 untuk sebuah bidang tanah dengan harga 15.000
Ayat jurnalnya :
Tanah 15.000
Saham Biasa 10.000
Agio Saham Biasa 5.000
lihat juga artikel mengenai saham treasury
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah yang sopan. Terimakasih atas komentar anda